1
812

Adventure Riding Workshop With Jeffry Polnaja

Last Updated on October 11, 2010 by

Adventure Riding Workshop With Jeffry Polnaja
GilaMotor, DEPOK.- Ada tiga faktor yang perlu ditanamkan dalam diri bikers saat akan melakukan riding atau touring, Tekad, Fisik dan Mental. Itulah sebagian sharing yang diungkapan Jeffry “JJ” Polnaja saat acara Adventure Riding Workshop di Margo City, Depok (9/10) kemarin.
Lelaki yang sering melakukan solo touring keliling dunia ini, hadir sebagai pembicara dihadapan ratusan bikers dari berbagai komunitas untuk berbagi kisah dan pengalamannya selama Solo Touring keliling dunia. Menurut lelaki asal kota kembang Bandung ini, tiga faktor non teknis itu harus ada dalam jiwa bikers sebelum melakukan touring.
Menurut lelaki yang akrab disapa Kang JJ ini, dari tiga faktor tersebut mental adalah pemegang peranan penting dalam setiap riding atau touring jarak jauh. Dengan mental yang kuat, setiap kendala dan hambatan yang ada akan mudah dihadapi. Dan dengan mental yang kuat, kendala atau hambatan itu bukanlah suatu masalah besar.
Disini Kang JJ mencontohkan ketika hujan lebat menghadang. “Saat riding tiba-tiba hujan lebat menghadang, kita jangan beranggapan bahwa hujan akan mempersulit perjalanan dan harus berhenti, justeru kita harus menikmati karena hujan itu adalah berkah. Setelah tubuh kepanasan akhirnya didinginkan dengan hujan. Jadi kita harus banyak bersyukur dan bersahabat dengan alam,” ungkap Kang JJ.
Selain masalah tiga faktor non teknis tersebut, instuisi terhadap motor tunggangan pun harus digunakan.
Setiap rider dengan tunggangannya haruslah memiliki suatu kaitan benang merah yang kuat. Benang merah disini menurut Kang JJ adalah rider dan motornya harus menjadi satu bagian yang utuh. Rider harus bisa mendiagnosis setiap kejanggalan yang terjadi pada tunggangannya hanya dengan indra pendengaran.
Dalam kisah perjalan solo touring keliling dunia, Kang JJ juga menuturkan bahwa perilaku bikers Indonesia masih berada ditataran menengah.
“Jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa, Indonesia masih harus banyak belajar dari mereka,” papar Kang JJ.
“Namun ada pula Negara-negara dengan attitude bikersnya lebih parah dari Indonesia yang diperparah pula oleh otoritas dinas perhubungannya yang tidak membuat rambu lalu lintas,” tambah kang JJ.
Penulis/Foto : Putro Fadjar
Editor : Jay

GilaMotor, DEPOK.- Ada tiga faktor yang perlu ditanamkan dalam diri bikers saat akan melakukan riding atau touring, Tekad, Fisik dan Mental. Itulah sebagian sharing yang diungkapan Jeffry “JJ” Polnaja saat acara Adventure Riding Workshop di Margo City, Depok (9/10) kemarin.

Lelaki yang sering melakukan solo touring keliling dunia ini, hadir sebagai pembicara dihadapan ratusan bikers dari berbagai komunitas untuk berbagi kisah dan pengalamannya selama Solo Touring keliling dunia. Menurut lelaki asal kota kembang Bandung ini, tiga faktor non teknis itu harus ada dalam jiwa bikers sebelum melakukan touring.

Menurut lelaki yang akrab disapa Kang JJ ini, dari tiga faktor tersebut mental adalah pemegang peranan penting dalam setiap riding atau touring jarak jauh. Dengan mental yang kuat, setiap kendala dan hambatan yang ada akan mudah dihadapi. Dan dengan mental yang kuat, kendala atau hambatan itu bukanlah suatu masalah besar.

Disini Kang JJ mencontohkan ketika hujan lebat menghadang. “Saat riding tiba-tiba hujan lebat menghadang, kita jangan beranggapan bahwa hujan akan mempersulit perjalanan dan harus berhenti, justeru kita harus menikmati karena hujan itu adalah berkah. Setelah tubuh kepanasan akhirnya didinginkan dengan hujan. Jadi kita harus banyak bersyukur dan bersahabat dengan alam,” ungkap Kang JJ.

Selain masalah tiga faktor non teknis tersebut, instuisi terhadap motor tunggangan pun harus digunakan.

Setiap rider dengan tunggangannya haruslah memiliki suatu kaitan benang merah yang kuat. Benang merah disini menurut Kang JJ adalah rider dan motornya harus menjadi satu bagian yang utuh. Rider harus bisa mendiagnosis setiap kejanggalan yang terjadi pada tunggangannya hanya dengan indra pendengaran.

Dalam kisah perjalan solo touring keliling dunia, Kang JJ juga menuturkan bahwa perilaku bikers Indonesia masih berada ditataran menengah.

“Jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa, Indonesia masih harus banyak belajar dari mereka,” papar Kang JJ.

“Namun ada pula Negara-negara dengan attitude bikersnya lebih parah dari Indonesia yang diperparah pula oleh otoritas dinas perhubungannya yang tidak membuat rambu lalu lintas,” tambah kang JJ.

Sejauh ini, Kang JJ telah berhasil melintas 3 benua dan 72 negara dengan BMW GS1200R kesayangannya.

Penulis : Poetro Fadjar/Jay

Foto : Poetro