75
3996

8 Tahun Bersama Honda Tak Juara, Schwantz Kritik Dani dan Manajernya

Last Updated on May 1, 2013 by

GILAMOTOR.com – Alberto Puig, manajer sekaligus mentor Dani Pedrosa, sedikit berang setelah membaca kritikan juara dunia GP500 Kevin Schwantz yang ditujukan kepada Pedrosa dan dirinya yang dimuat di salah satu media di Spanyol. Di majalah tersebut, Schwantz mengatakan kalau Pedrosa dan Puig adalah sama, sama-sama punya kekurangan. Bahkan Schwantz mengatakan bahwa Puig jadi pengaruh buruk bagi runner up tiga kali di MotoGP, Dani Pedrosa.

“Dani [Pedrosa] punya banyak kekurangan seperti Alberto Puig. Dani harus mencapai level yang lebih tinggi dari dirinya. Dia seperti anak kecil yang dikekang oleh orang tuanya,” kata Schwantz. “Aku suka Dani, tapi dia pembalap pabrikan Honda selama delapan tahun dan tidak memenangkan apapun. Aku ingin dia membuktikan bahwa aku salah (dikemudian hari). Namun nampaknya itu tidak akan terjadi.”

Menanggapi ucapan Schwantz, Puig pun melontarkan tanggapannya dengan panjang lebar yang dipublikasikan melalui elmundo.es. Puig membandingkan karir Schwantz dengan Pedrosa. Pedrosa punya lebih banyak kemenangan dibanding Schwantz. Ditambah lagi perolehan podium dan lap tercepat.

“Yang mengatakan Dani tidak memenangkan apa-apa selama delapan tahun adalah tipikal orang yang tidak tahu apa yang dikatakannya dan tentunya tidak sopan,” ucap Puig menjawab kritikan Schwantz.

“Tuan Schwatz, Dani belum memenangkan title juara dunia MotoGP, tapi Anda tidak akan bisa menjadi juara dunia seperti yang Anda menangkan di tahun 1993 (yang memerlukan depalan tahun untuk mendapatkannya), jika bukan karena Wayne Rainey celaka di Misano dan harus berenti dari kompetisi. Jika Rainey tidak berhenti di tengah kompetisi Anda bukan apa-apa sekarang,” tulis Puig. “Dulu Anda adalah pembalap yang hebat, bahkan sangat super sekali, tapi jika melihat hasil selama Anda berkarir, Anda selalu kalah dari Edie Lawson dan Rainey.”

Dalam pembelaan sehubungan dengan konstribusinya terhadap karir balap Pedrosa, Puig bertutur “Setelah aku pensiun dari dinia balap aku telah bekerja keras membantu banyak pembalap terutama Pedrosa, juga Casey Stoner, Toni Elias, Alvaro Bautista, Marc Marquez and Julian Simon. Dan semuanya menjadi juara dunia.”

“Anda Tuan Schwantz, Anda punya sekolah pembalap di Texas selama bertahun-tahun hingga sekarang, tapi tidak ada satu pun yang berhasil menembus balapan di Eropa yang berarti 0 besar.”

Puig bercerita saat dia dan Schwantz berada di lintasan yang sama di balapan GP500 di Hockenheim Jerman tahun1994. Saat itu Doohan ada di podium pertama dan Puig ada di tempat ketiga di belakang Schwantz yang ada di posisi dua dengan selisih finish kurang 2 detik.

“Ditahun 1994 Aku merasa terhormat bisa berbagi podium bersama Anda dan Doohan di Jerman… Di balapan itu Honda ku lebih cepat dari Suzuki, dan aku mengambil kesempatan mencuri angin di track lurus, sampai bertemu chicane dan Anda lebih baik dari aku. Pada akhirnya, di podium, aku merasa terhormat dan mengagumi orang yang mengajariku bagaimana mengerem sampai batas maksimum dengan motor balap.”

“Namun sangat menyedihkan saat aku membaca pernyataanmu dan semua penghormatanku yang lahir di Jerman hilang sepenuhnya.