Last Updated on August 4, 2024 by Admin Gilmot
Legenda MotoGP Jorge Lorenzo tak segan untuk mengatakan gelaran MotoGP saat ini tak memiliki karakter. Pasalnya, menurut Lorenzo, motor pebalap saat ini kebanyakan teknologi sehingga aksi salip-salipan jadi berkurang dan balapan tampak membosankan.Â
Teknologi yang dimaksud oleh juara dunia enam kali ini adalah winglet, perangkat aerodinamika. Penggunaan perangkat sayap yang ada di fairing MotoGP ini, menurut Lorenzo sangat berpengaruh pada jalannya pertandingan. Ketergantungan balapan pada teknologi ini yang dikritisi oleh Lorenzo.Â
“Ada banyak pembalap yang bertarung, tetapi tidak ada pembalap yang menang dengan otoritas dan dominasi, faktor yang memberi arti penting bagi kejuaraan. Orang-orang perlu lebih dekat dengan pembalap, mereka masih belum terbiasa,” kata Lorenzo dikutip dari Motosan, Kamis (3/11/2022).
Kini, pembalap baru telah mengambil alih lintasan dengan mencuatnya nama seperti Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia, Joan Mir, Enea Bastianini, dan beberapa nama lain. Dari masa sebelumnya sendiri, tinggal Marc Marquez dan Aleix Espargaro.Â
Masa keemasan nama-nama besar seperti Valentino Rossi, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo yang sempat menjadi juara dunia enam kali memang sudah terlewat. Hal inilah yang disoroti Lorenzo, dengan menyebut generasi saat ini kurang karakter.Â
“Dan tentu saja aerodinamika terlalu mempengaruhinya, mencegah lebih banyak aksi menyalip. Akhirnya, itu kurang berkarakter, pembalap saat ini tidak punya karakter seperti yang kami punya,” sambung Lorenzo.
Soal sisi kompetitif, Lorenzo menyebut baik pebalap maupun pabrikan sudah bersaing dengan sangat aktif. Namun, tak ada nama yang menonjol dari sisi pembalap.Â
“Ini (balapan) sangat kompetitif. Kecuali Honda, semua sepeda motor telah memenangkan balapan. Banyak pembalap yang bertarung di depan, tetapi tidak memiliki pemimpin yang jelas yang menang dengan otoritas,” kata Lorenzo dikutip dari Motorsportotal.com, Kamis (3/11/2022).
Sebelum Lorenzo, pembalap Marc Marquez dan dan Luca Marini juga mengkritisi penggunaan winglet di MotoGP.Â
Soal kenapa winglet ini membuat pebalap kesulitan menyalip pembalap lainnya dijelaskan oleh Direktur Sport KTM, Pit Beirer.Â
“Dengan perangkat aerodinamika, pebalap tidak bisa lagi menyalip secara normal. Mereka harus relatif dekat supaya dapat kesempatan menyalip. Tapi kalau mereka terlalu dekat dengan pembalap di depannya, roda depan jadi terlalu panas, jadi harus menjaga jarak. Tapi jika menjauh dengan pembalap di depannya, mereka jadi kesulitan melakukan manuver untuk menyalip (dan kehilangan momentum),” kata Direktur Sport KTM, Pit Beirer, kepada Speedweek.