Last Updated on May 23, 2022 by Bang Gilmot
Berbagai tipe sepeda motor dipasarkan sekarang ini. Tapi, dari sekian banyak tipe tersebut, saat ini hanya motor matik atau skuter matik (skutik) yang mendominasi di pasar otomotif nasional.
Skutik banyak dipilih atau dijadikan favorit karena motor jenis ini dinilai praktis dan cukup efisien untuk digunakan berkendara sehari-hari. Pasalnya, motor ini menggunakan sistem transmisi otomatis. Sehingga, tidak perlu mengganti gigi seperti motor sport atau motor bebek pada umumnya.
Skutik yang dipasarkan di Indonesia saat ini pada umumnya menggunakan sistem transmisi Continuous Variable Transmission (CVT). Selayaknya komponen sepeda motor pada umumnya, CVT juga perlu diberikan perawatan agar tetap dapat bekerja secara optimal. Perawatan CVT pada skutik juga cukup mudah, minimal dibersihkan saat servis.
Sebab, jika CVT tidak dibersihkan dan dibiarkan dalam keadaan kotor dalam jangka waktu yang lama, akan berdampak buruk pada komponen lain yang ada di dalam CVT. Tentunya, kondisi tersebut akan membuat kenyamanan berkendara akan terganggu.
CVT pada motor matik harus bebas dari debu, oli, dan air. Jika CVT sampai kemasukan debu, oli, atau air, dapat mengakibatkan licin dan berbunyi. Kondisi ini akan menghambat laju motor, karena putaran mesin tidak dapat tersalurkan ke roda belakang dengan baik. Sehingga, akselerasi atau tenaganya akan menurun.
Perawatan CVT setiap motor matik juga sudah dijelaskan pada buku servis yang diberikan ketika membeli motor tersebut. Pada umumnya, bagian CVT sebaiknya diperiksa setiap motor sudah menempuh jarak hingga 8.000 kilometer. Selain itu, akan ada beberapa komponen yang perlu dilakukan penggantian motor sudah menempuh jarak 24.000 kilometer.
- V-Belt
Dimulai dari komponen v-belt, di mana komponen ini adalah salah satu yang terpenting dalam CVT. Fungsi v-belt adalah sebagai penghubung puli primer atau penggerak dengan puli sekunder atau yang digerakkan. Kondisi v-belt harus diperiksa secara berkala.
Jika sudah mulai terlihat adanya kerusakan, sebaiknya harus lekas diganti dengan yang baru. Dengan kondisi v-belt yang selalu prima, maka keamanan dan kenyamanan berkendara dapat tetap terjaga. Sebab, akan sangat berbahaya jika v-belt yang terbuat dari karet ini sampai putus ketika sedang melaju di jalan raya.
Selain pemeriksaan rutin, perawatan v-belt bisa dilakukan dengan tidak menggunakan part racing atau komponen balap. Sebab, komponen yang tidak standar akan membuat komponen lainnya lebih pendek usia pakainya.
Kemudian, saat posisi motor matik sedang idle atau langsam, hindari memainkan tuas gas. Pasalnya, ketika tuas gas ditarik, maka v-belt akan mengencang dan menggerakkan roda belakang. Tuas gas yang sering dihentakkan juga dapat memperpendek usia pakai dari v-belt tersebut.
- Roller Weight
Selain itu, komponen berikutnya yang perlu diperhatikan kondisinya adalah roller weight. Roller yang rusak atau hancur juga harus segera diganti dengan yang baru. Roller dapat mengalami kerusakan karena mengalami keausan akibat pemakaian.
Perlu diketahui, roller terdiri dari beberapa buah di dalam CVT. Tapi, jika ada satu buah saja yang mengalami kerusakan, maka semuanya harus diganti satu set. Biasanya, jika roller rusak akan terdengar bunyi atau suara yang kasar atau berisik di dalam CVT bagian depan.
- Kampas Kopling
Ketebalan dari kampas kopling juga perlu untuk diperhatikan kondisinya. Sebab, jika sudah berada di bawah batas servis, akan sangat berbahaya jika terus digunakan. Kondisi tersebut bisa berakibat membuat komponen CVT lainnya juga mengalami kerusakan, seperti mangkok kopling. Agar dapat dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, sebaiknya bawa motor matik ke bengkel resmi, bengkel spesialis matik, atau mekanik ahli.