Last Updated on August 12, 2024 by Admin Gilmot
Saat ini, sudah banyak sepeda motor bertenaga listrik dijual di pasaran. Tak sedikit juga konsumen di jalan raya yang terlihat sudah mengendarai kendaraan ramah lingkungan tersebut. Pengguna motor listrik juga tak terbatas pada satu kalangan tertentu saja, mulai dari penggunaan hanya di perumahan hingga penggunaan harian pun juga banyak dilakukan.
Beberapa motor listrik yang sudah dijual di pasaran, mulai dari Selis, Viar, Gesits, Ecgo, Elvindo, Smoot Temput, Uwinfly, Quest Motors, BF Goodrich, Elbike, Katalis, Java e-moto, SM Sport, WMoto, dan lainnya. Model yang ditawarkan sangat beragam, begitu pula dengan banderolnya.
Dengan sumber tenaga yang berbeda, teknologi yang digunakan pun juga berbeda dibandingkan dengan motor bermesin pembakaran internal atau motor konvensional. Otomatis, cara perawatannya juga memiliki beberapa perbedaan.
Salah satu bentuk perawatan terhadap sepeda motor yang penting untuk dilakukan adalah menjaga tampilannya. Hal ini berlaku baik untuk motor konvensional maupun motor listrik.
Dengan menjaga tampilan motor tetap bersih, sebenarnya ada banyak keuntungan. Motor yang terlihat bersih tentu lebih enak dipandang. Selain itu, dapat menghindari tumbuhnya jamur dan juga rem yang berdecit.
Baca Juga
Saat motor terkena air hujan, asam yang terkandung dalam air tersebut memiliki efek negatif jika dibiarkan menempel pada motor hingga mengering dengan sendirinya. Sebab, air hujan dapat menimbulkan bercak atau water spot. Kotoran yang mengendap juga dapat menimbulkan jamur. Kotoran yang menetap di bagian pengereman dapat membuat rem mengeluarkan suara decitan karena adanya gesekan kotoran dengan kampas rem.
Mencuci sepeda motor sebaiknya dilakukan secara rutin untuk menjaga tampilan motor tetap terawat, apalagi saat musim hujan. Sangat disarankan untuk rajin membilas motor apabila habis diguyur air hujan. Kesalahan terbesar pemilik motor adalah malas mencuci motor setelah habis kehujanan. Padahal, itu justru penting untuk dilakukan demi menjaga motor tetap bersih dan terawat.
Mencuci motor bukan hanya bermanfaat untuk motor itu sendiri. Tapi, bagi pemilik yang mencucinya juga memiliki manfaat yang positif. Sebab, kegiatan mencuci motor yang dilakukan selama 15 menit hingga 20 menit dapat membuat tubuh tetap fleksibel dan menghasilkan keringat. Jadi, bisa terhitung sebagai bentuk olahraga.
Dengan mencuci motor sendiri, pemilik juga bisa mengenal kendaraannya lebih jauh, seperti jika terjadi munculnya karat atau adanya kebocoran oli. Hasilnya, ancaman dapat dicegah lebih awal agar kerusakan yang terjadi tidak semakin parah.
Mencuci sepeda motor biasa dengan motor listrik juga memiliki perbedaan. Banyak orang yang berpikir bahwa motor listrik cukup sensitif. Sehingga, takut terjadinya korsleting apabila dicuci secara sembarangan.
Sebenarnya, mencuci motor listrik tidak jauh berbeda dengan mencuci motor biasa. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelumnya.
Sebelum mencuci, pastikan bagian jok tertutup rapat. Begitu pula dengan soket atau tempat kabel charging. Hal ini dilakukan agar bagian tersebut terhindar dari siraman air. Selebihnya, mencuci motor listrik sama saja seperti motor konvensional.
Jika tidak sempat mencucinya sendiri, tidak masalah juga jika ingin dibawa ke tukang cuci motor yang menggunakan mesin kompresor. Hal yang perlu dipastikan adalah tidak ada bagian kelistrikan yang terbuka.
Ada juga beberapa bagian yang sebaiknya tidak disemprot dengan air bertekanan tinggi. Salah satunya adalah daerah controller. Sebab, ditakutkan air akan masuk melalui sela-sela dan membuat kelistrikannya jadi basah hingga menimbulkan korsleting.
Saat motor listrik sudah mengalami korsleting, yang ditakutkan bukan hanya motor tidak bisa menyala, tapi potensi terjadinya arus pendek hingga mengakibatkan kebakaran.