Last Updated on August 20, 2018 by Bang Gilmot
GilaMotor.com – Bang Gilmot sempat melakukan test ride singkat Viar Vintech 250 yang tampil di GIIAS 2018 belum lama ini. Buat Gilmoters yang penasaran sama rasa mengendarainya, bakal Bang Gilmot ceritakan sekarang.
Nah, dari dulu Bang Gilmot memang selalu kepincut sama motor retro. Sayangnya, motor retro dengan kondisi mulus pasti langka dan kalau ada pun harganya bikin geleng-geleng kepala. Alternatif untuk memiliki motor retro itu bisa dengan melakukan kustom.
(Baca juga: Penampilan Motor Baru Viar Menggoda Pengunjung GIIAS)
Tapi sabar dulu Gilmotes. Gak perlu buru-buru merombak tunggangan yang kamu miliki sekarang demi mengejar tampilan retro. Karena sejumlah pabrikan sudah meluncurkannya. Ya, betul, motor baru dengan desain yang retro.
Sebelumnya kita bisa lihat ada Kawasaki W175. Kini ada lagi yang muncul, yaitu Viar Vintech 250.
Viar Vintech 250 ini disebut-sebut bakal menggangu posisi Kawasaki W175 di kategori segmen motor baru dengan gaya retro. Motor ini bakal dijual Rp29 juta mulai tahun depan. Ada lagi varian yang lebih murah, Viar Vintech 200 dengan harga jual Rp22 juta. Penjualannya pun sama-sama baru akan dimulai tahun depan.
Tapi kali ini kita cukup bahas Viar Vintech 250 dulu ya, Gilmoters. Rasa penasaran untuk mengendarai motor ini memang langsung muncul sejak selubungnya dibuka pada hari pertama pameran. Tanpa pikir panjang, Bang Gilmot langsung menuju area test ride di mana Viar Vintech 250 ini sudah menunggu.
Awal mencoba duduk di atas motor ini, sekilas tak ada yang salah. Setang mudah digapai, jok enak dipakai duduk, dan posisi kaki pun normal. Menggunakan setang cenderung rendah, nyatanya Viar Vintech 250 masih enak ditunggangi. Maksudnya, gak terlalu nunduk, Gilmoters.
Area pengujian yang terbatas memang jadi kendala untuk merasakan performanya secara utuh, namun cukup bisa merasakan impresi mencobanya.
Buka gas secara perlahan, motor ini mulai menunjukkan potensi mesin yang dimilikinya. Mesin 250cc SOHC satu silinder yang dipakainya menyuguhkan torsi yang berisi. Tarikannya cukup enak, Gilmoters. Hal lain yang Bang Gilmot suka dari mesin ini ialah suara yang dikeluarkannya terdengar renyah.
Bang Gilmot coba membawanya beberapa putaran area test ride dengan sejumlah “tantangan” yang tersedia di sana. Salah satunya ialah speed trap, di mana motor ini terbukti punya karakter empuk baik untuk suspensi depan atau belakangnya. Padahal, untuk di bagian depannya menggunakan up side down yang seringkali memiliki bantingan cenderung kaku.
Oiya, penggunaan up side down tersebut menjadi poin pembeda motor ini dengan Viar Vintech 200 ya Gilmoters. Viar Vintech 200 masih menggunakan suspensi teleskopik biasa.
Lalu, Viar Vintech 250 pun sudah menggunakan rem cakram di depan dan belakang. Jadi gak was-was soal pengereman.
Awal-awal mencoba motor ini rasanya gak ada yang salah, namun belakang mulah ditemui hal mengganjal. Ini bukan kiasan lho, Gilmoters. Ada sesuatu yang benar-benar terasa mengganjal di sekitar paha bagian dalam sewaktu duduk di atas motor ini. Punya usut, ternyata masalahnya ada di bentuk tangki bahan bakar yang lebar di bagian belakangnya (dekat jok).
Di luar semua itu kehadiran Viar Vintech 250 cukup pantas untuk ditunggu. Konsumen motor baru bergaya retro bakal punya lebih banyak pilihan. Dengan tampilan unik dan keren, prediksi Bang Gilmot motor jenis ini gak bakal kehilangan peminat.