4
2204

Melejit Bareng Evalube : Ekplorasi Surga di Nusa Tenggara Timur (Part 1)

Last Updated on November 6, 2017 by Bang Gilmot

GilaMotor.com – Seperti janji Bang Gilmot sebelumnya yang akan mengulas keseruan selama berlibur bersama dengan pemengan lomba foto Melejit Bareng Evalube. Selama tiga hari, Bang Gilmot bersama 15 orang pemenang plus brand ambassador Evalube, David John Schaap menikmati pesona alam Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (2-5/11).

Perjalanan dimulai dari Terminal 3 Ultimate, Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Di terminal terbaru ini keceriaan sudah mulai terpancar dari raut wajah para pemenang. Mereka tampak antusias dan ngga sabar ini cepat mengekplorasi keindahan alam Labuan Bajo.

Oh iya, para pemenang lomba ini terdiri dari bermacam latar belakang dan dari berbagai daerah di Indonesia loh Gilmoters. Mulai dari penyiar radio, pegawai, wirausahawan hingga pemilik bengkel cat.

Sekitar pukul 14.00 WITA, kami pun mendarat dengan selamat di Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo dan disambut dengan ramah oleh tour guide. Lantas rombongan beranjak untuk menuju hotel. Ngga butuh waktu lama, kami pun sampai di Hotel Bintang Flores yang menjadi tempat kami untuk menginap. Berhubung hari pertama, kegiatan hanya diisi untuk istirahat dan bercengkrama dengan para peserta. Esok harinya, perjalanan mengeksplorasi surga Nusa Tenggara Timur (NTT) pun dimulai.

Di hari kedua ini, kami langsung diajak ke pelabuhan untuk bersiap melakukan perjalanan menuju Pulau Rinca. Yang dimana perjalanan ini rombongan dibagi menjadi dua grup lantaran menggunakan dua buah kapal. Bang Gilmot dan sebagian pemenang lomba foto Melejit Bareng Evalube menumpang kapal bernama Ombeng yang dinahkodai oleh Kapten Musa.

Awalnya beberapa orang peserta dan Bang Gilmot sempat memandang remeh kapal ini Gilmoters. Lantaran ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan kapal yang mengangkut grup lain yang lebih besar dan tampak lebih mewah. Tapi ini ternyata salah Gilmoters. Kapal ini terbukti tangguh dan punya awak kapal yang sangat ramah.

Dikatakan Pak Yos selaku guide di kapal, perjalanan dari pelabuhan Labuan Bajo ke Pulau Rinca ini memakan waktu sekitar dua jam Gilmoters. Itupun tergantung cuaca serta arus selama perjalanan. Beruntung cuaca selama perjalanan cerah, sehingga kami ngga mengalami kendala untuk sampai ke Pulau Rinca.

Bang Gilmot beserta rombongan kapal Ombeng yang tiba lebih dahulu langsung masuk ke ke dalam kawasan Taman Nasional Loh Buaya Komodo. Disini kami sangat beruntung bisa menemui hewan endemik pulau berhawa panas kering ini Gilmoters. Apalagi kalau bukan Komodo.

Beberapa ekor hewan berdarah dingin tersebut tampak sedang santai berteduh di kolong salah satu rumah panggung. Rombongan yang dipandu oleh dua orang ranger pun langsung mengabadikan momen ini dengan berfoto. Tentunya dengan tetap sesuai arahan dari ranger untuk meminimalisir hal-hal yang ngga diinginkan.

Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan mendaki titik tertinggi di Pulau Rinca yakni di Doro Ora. Disini Bang Gilmot beserta rombongan langsung disambut dengan hamparan padang rumput berbatu dengan lanskap laut lepas. Setelah rehat sejanak, kami pun turun untuk kembali ke kapal dan melanjutkan perjalanan ke Pulau Padar. Ya, Bang Gilmot dan rombongan berkesempatan berkunjung ke salah pulau yang menjadi lokasi favorit para pemburu foto berlatar belakang pemandangan ini Gilmoters.

Untuk Gilmoters yang berencana berkunjung ke pulau eksotis ini, Bang Gilmot menyarankan harus memiliki stamina ekstra. Pasalnya perjalanan untuk mencapai puncak tertinggi pulau ini ngga mudah. Gilmoters harus berjalan kaki sekitar 45 menit hingga satu jam untuk menuju puncak.

Meskipun sudah sedikit mudah dijangkau dengan adanya anak tangga buatan, setengah perjalanan Gilmoters harus mendaki bukit batuan dan pasir yang curam dan terjal. Disini stamina Gilmoters benar-benar diuji. Selain karena kondisi tersebut, sengatan matahari membuat perjalanan Gilmoters cukup berat.

Namun segala kesulitan tersebut dibayar tunai Gilmoters. Walaupun Bang Gilmot ngga bisa sampai puncak lantaran kelelahan, pemandangannya dari atas ini bisa dikatakan luar biasa. Bentangan bukit bergelombang di antara lautan begitu memanjakan mata. Usai memulihkan tenaga, Bang Gilmot memutuskan untuk turun menuju pantai sembari menunggu sekoci yang akan membawa rombongan kembali ke kapal untuk bermalam.

Masih penasaran? Cerita perjalanan seru ini akan Bang Gilmot lanjutkan di artikel Ekplorasi Surga di Nusa Tenggara Timur (Part 2). (Okz)