1
1400

Pembalap Yamaha Indonesia Podium 1 dan 2 Suzuka 4 Hours

GILAMOTOR.com – 2 tim Yamaha Racing Indonesia menjuarai Suzuka 4 Hours Endurance Race yang digelar di sirkuit Suzuka, Jumat 25 Juli 2014. Pencapaian ini menyempurnakan hasil hari sebelumnya dimana Team B Pasangan Sudarmono & Sigit PD sukses pole position, yang untuk pertama kalinya peserta non Jepang yang dapat meraihnya.

Imanuel Pratna dan Shigeru Ibaraki yang memperkuat Tim Yamaha Racing Indonesia A menjadi kampiun setelah mencatat waktu tercepat 4 jam 23,617 detik dan Tim Yamaha Racing Indonesia B Sudarmono dan Sigit PD berhasil keluar sebagai runner up dengan catatan waktu 4 jam 28,329 detik. Kedua tim mengibarkan bendera Merah Putih di Negeri Sakura.

Dikatakan Yamaha, ini merupakan hadiah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Endurance Race Suzuka ini dilalui tim Yamaha Racing Indonesia A dan B dengan meyakinkan. Imanuel melakukan start sempurna dari posisi empat merangsek paling depan. Setelah balapan 20 putaran, dia masuk pit berganti dengan Ibaraki. Lalu pergantian pembalap lagi dilakukan di lap 41, 60 dan 81 sampai waktu habis. Dan Imanuel Pratna menyelesaikan balapan dengan sempurna di posisi pertama.

Sementara, Sudarmono sempat melorot ke posisi enam setelah start dari pole position dan sempat terjatuh dan membalap lebih dari batas kecepatan maksimal di lap 21 di area pit. Namun dia berhasil bangun kembali dan masuk pit digantikan Sigit yang berhasil memperbaiki posisi. Di akhir lap 28 Sigit masuk pit untuk menjalani pit stop penalty.

Setelah insiden sebelumnya, semangat pantang menyerah diperlihatkan 2 kakak beradik ini, tim Yamaha Racing Indonesia B akhirnya memastikan tempat di posisi dua.

”Hasil balap ini sangat istimewa pole position dan juara 1 dan 2. Prestasi gemilang tim Yamaha Racing Indonesia A dan B merupakan buah pembinaan YRA yang  bertahap dan matang, sehingga membentuk tim yang hebat,” ujar M.Abidin, GM Service & Motorsport Yamaha Indonesia.

“Endurance Race Suzuka 4 Hours menuntut kerjasama tim antara pembalap dan teknisi yang solid. mereka yang lebih terarah dan profesional kinerjanya yang juara. Suzuka 4 Hours bukan akhir dari tujuan kami, namun ini adalah ajang mencetak pembalap dan teknisi Indonesia yang profesional untuk menuju level yang lebih tinggi lagi,” tambahnya.

“Kunci penting keberhasilan itu salah satunya adalah persiapan selama 4 bulan dari April hingga Juli di Jepang. Di April fokus pada skill pembalap dan teknisi. Skill balap bukan hanya menjadi yang tercepat, tetapi bagaimana masuk keluar tikungan dengan kecepatan yang tinggi dan bagaimana mempertahankan kecepatan saat kondisi ban sudah hampir tergerus habis. Selain itu bagaimana menjaga fisik serta mental,” sambung Supriyanto, Manajer Motorsport Yamaha Indonesia.

“Tim Yamaha Racing Indonesia juga menyertakan teknisi Indonesia untuk turut belajar menjadi bagian tim yang profesional.”

“Lalu di awal Mei fokus menjaga fisik dan mental dan menjaga konsistensi racing line dan lap time. Teknisi bagaimana meningkatkan skill menyeting motor dan maintenance mesin. Di akhir Mei sampai awal Juni rider mengambil lisensi ke Suzuka 4 Hours Endurance Race dengan ikut balap Suzuka Sunday Race,” tambah Supriyanto.

Di Suzuka Sunday Race, Rey Ratukore naik podium 2, Sudarmono (5), Imanuel Pratna (6), Sigit PD (12). Sedangkan buat teknisi di bulan Mei lalu targetnya menjamin motor R6 selalu safety untuk dipakai pembalap dengan set up dan maintenance mesin yang baik.

“Program Yamaha Riding Academy (YRA) dan Yamaha Technician Academy (YTA) pun terbukti program balap Yamaha Indonesia paling sukses di Indonesia. Hasil ini semakin tegas membuktikan slogan Yamaha Indonesia “Yamaha Revs Your Heart Semakin Di Depan”, tutupnya.

1 COMMENT

  1. Daniel, yea I can see what you probably did there. I really appreciated that part, however hehe I am not that harsh like my dad with these things. He at all times tells me crazy stories again in the day and calls me a loser. I guess its time I move out of my dad and mom basement LOL. Aaanyways, what about you? what does your dad think xD Anyway, in my language, there are usually not a lot good source like this.