710
15951

Soleh Solihun, Di Jalan Raya Yang Benar Malah Salah

Last Updated on November 20, 2013 by

GILAMOTOR.com – Sejak wajahnya sering muncul di layar tv di stand up comedy, nama Soleh Solihun makin dikenal. Sebelumnya, dia hanya dikenal di kalangan jurnalis bidang musik dan pendengar setia Indika FM. Soalnya, sebelum jadi tukang cuap-cuap di radio, Soleh berkarir sebagai jurnalis di salah satu media cetak yang mengulas soal musik sebelum akhirnya dia dipecat gara-gara sering siaran.

“Di Indika FM sudah tiga tahun-an, lah,” buka Soleh di sela-sela acara kumpul bikers bareng Evalube di Jakarta beberapa waktu lalu. Sebagai seorang penyiar radio yang juga sering naik motor, Soleh merasa miris dengan kondisi pemotor di Jakarta. “Banyakan yang nggak tertibnya daripada yang tertib. Kadang gw suka bingung sendiri, di jalan raya gw berkendara dengan benar tapi kenapa kayaknya gw yang salah,” akunya.

Soleh mencontohkan saat berhenti di lampu merah. Saat dia berhenti di belakang garis putih, tapi justru dia diintimidasi oleh pemotor lain yang ada di belakangnya. “Kalau gw berenti di belakang garis putih di lampu merah, kok sepertinya gw yang salah, suka diklaksonin dari bekalang dan lebih banyak yang nerobos dan nggak peduli peraturan.”

“Sejauh ini yang gw liat yang taat peraturan itu dari komunitas. Gw sering liat pemotor yang pakai jaket klub atau komunitas, mereka lebih mentaati peraturan. Tapi kan kondisinya banyakan yang nggak mentaati peraturan. Kalau gitu kan bikin orang yang nggak naik motor jadi sebel sama pemotor, karena banyak pemotor yang nggak tertib, ngelawan arus dan suka seenaknya,” beber Soleh.

“Gw harap komunitas motor bisa menularkan safety riding, menularkan tertib berkendara dan taat peraturan. Kalau di lampu merah yang nerobos garis putih sedikit kan jadi malu kalau nerobos. Tapi sejauh ini kan lebih banyak yang melanggarnya, jadi yang mentaati malah jadi malu, kok kayaknya gw yang salah,” cetus Soleh.

Selain masalah itu, Soleh juga menyoroti para pemotor yang berkendara cuma pakai peci. Padahal, sudah jelas-jelas kalau naik motor itu harus pakai helm. “Gw juga heran dengan orang-orang yang nggak pake helm. Kalau yang bagus memang agak mahalan, tapi helm yang ada sekarang yang sudah SNI cukup terjangkau. Kalau bisa beli motor yang harganya beberapa belas juta, pasti bisa-lah beli helm yang cuma ratusan ribu.”

“Gw juga geregetan liat orang yang pada pake peci. Memang kalau pake helm, pecinya jadi rusak, gitu.? Terus, orang juga nganggapnya kan jadi jelek ‘Ihh orang-orang yang ke pengajian nggak mentaati peraturan.’ Pastikan banyak juga orang yang sebel, kesannya kayak melecehkan peraturan lalulintas.”

Sebagai orang muslim, Soleh juga mengaku sedih lihat kondisi itu karena melihat orang-orang yang ke pengajian malah mencontohkan hal yang salah. “Padahal di baliho-baliho pengajian itu ada tulisannya ‘Taati peraturan lalu lintas’, tapi kok mereka nggak pake helm,” tutup Soleh, merasa heranan.