3
3061

Array Akrapovic : Terinspirasi Ben Spies

Last Updated on April 1, 2011 by

GILAMOTOR.com. – Well, profil Gilmoter kali ini datang dari kota Kembang, Bandung, Jawa Barat. Meski pemuda kelahiran tahun 1987 ini berdarah asli Palembang, tapi setelah 6 tahun menetap di Bandung gaya bicaranya sudah sangat kental dengan logat Sunda.

Bekerja sebagai Asisten Manajer di sebuah restoran di Bandung, lelaki yang mengaku sudah kenal dengan dunia motor sejak usia 12 tahun kini punya hobi baru, cornering.

“Tahu cornering sih sebenarnya sudah lama, cuma dulu belum berani melakukannya. Kalaupun melakukan cornering saat riding masih belum berani merebah karena masih belum tahu cara cornering yang benar,” tukas lelaki bernama lengkap Arie Setiabudi ini.

Eh iya Rie, sedikit OOT nih, kok nick name nya pake Akrapovic sih? “Seneng aja dengan produk-produk Akrapovic, selain itu biar sedikit terdengar ke-Eropa Timur-an,” aku dia sambil tertawa.

Setelah 3 bulan bergabung dalam Forum Cornering Indonesia (FCI), dia mengaku baru berani menempelkan lututnya ke aspal saat menikung. Tapi tentu saja dengan perlengkapan berkendara yang lengkap, seperti pelindung lutut dan siku, sepatu riding, sarung tangan, jaket dan tentu saja helm.

“Sejak bergabung dengan FCI 3 bulan lalu, saya dapat banyak ilmu untuk melakukan cornering yang baik dan benar, mulai dari body position, racing line dan banyak hal positif tentang berkendara motor,” kata dia dengan aksen Sunda.

“Jujur, saya terinpirasi banget dari riding style nya Ben Spies. Selain lututnya yang menyentuh aspal, sikunya juga,” aku dia.

Kini aktivitas rutinnya latihan cornering bareng rekan-rekan dari CI. Biasanya, saban awal bulan mereka latihan di Sirkut Subang yang lokasinya persis di belakang terminal Subang, Jawa Barat.

“Selain di sirkuit Subang, hampir tiap Jum’at malam atau Sabtu dini hari kita sering latihan di Lembang, Bandung. Kita gak mau latihan atau melakukannya saat ramai, makanya latihannya dini hari saat jalan sudah sepi,” aku penyuka wisata kuliner ini.

Penunggang Honda Tiger lansiran 2007 ini mengaku banyak mendapat manfaat dari latihan cornering. Selain melatih tubuh juga jadi paham bagaimana melewati tikungan jika dalam kecepatan yang cukup kencang dengan benar. Selain itu, dalam Forum Cornering Indonesia juga diajarkan cara berkendara yang benar.

“Di FCI juga melarang kita melakukan cornering di jalan raya yang ramai karena forum ini juga mendukung upaya kampanye keselamatan berkendara.”

Makanya, dia mengaku kesal jika ada yang mengatakan bahwa cornering itu merupakan tindakan bikers yang ugal-ugalan, tidak safety dan stupid.

“Kesel juga kalau ada yang bilang cornering itu ugal-ugalan. Di mana coba ugal-ugalannya? Kami melakukannya bukan di tempat ramai tapi saat sepi bahkan di sirkuit dan lengkap dengan safety gear. Lagi pula, dengan latihan cornering kita jadi paham bagaimana cara menikung yang baik. Kalo yang benar dibilang stupid, lantas yang smart itu seperi apa?” tanya nya dengan nada sedikit meninggi.

Ok, bro.. Tenang, jangan emosi. Biker harus lebih sabar  dan saling menghargai biker lainnya. Maju terus Cornering Indonesia.

Penulis/Foto : Jay/Dok.Arie