NSR 150 : Perpaduan Ducati Desmosedici dan Honda RC212V
Rubah konsep karena merasa sudah pasaran. Itulah yang dilakukan Dedy Supriadi pada motor kesayangannya Honda NSR 150 lansiran 1997 yang dimodifikasi bergaya Desmosedici GP10, tunggangan pembalap MotoGP asal Australia, Casey Stoner.
Rencana rubahan awal yang diinginkan sesungguhnya tak membuang brand motor itu sendiri, Honda NSR menjadi Honda RC212V tunggangan Dani Pedrosa dari tim Repsol Honda. Namun seiring berjalannya waktu, rencana gubahan pada NSR menjadi RC212V diurungkan lelaki yang berdomisili di wilayah Pasar Minggu ini.
Beruntung, penyerahan motor ke bengkel modifikasi Kahanan Motor di Jagakarsa Raya No.51 Jakarta Selatan tahun 2009 silam, banyak menemukan hari lubur seperti lebaran dan tahun baru. Hingga akhirnya proses pengerjaan sedikit terhambat dan memakan waktu sampai delapan bulan.
Terhambat kok malah bersyukur, bukannya marah? Iya, lantaran berkat jedah waktu yang terbuang itu, Dedy sang pemilik NSR 150 ini benyak menemukan motor bergaya tunggangan Dani Pedrosa yang seliweran di jalan raya. Apalagi saat pabrikan Honda ngeluarin motor bebeknya, Blade, dengan style striping yang sama. Dirinya makin gak nahan ngelitnya dan merasa pasaran banget tuh model.
“Awalnya sih emang pengen banget ngerubah NSR 150 gw kayak motornya Dani Pedrosa, tapi setalah motor gw serahin ke bengkel dan sempet terbengkalai karena banyak hari libur seperti lebaran dan tahun baru, gw ngeliat dijalan banyak banget motor pake gaya yang gw pengenin. Apa lagi pas ngeliat Honda ngeluarin bebek Blade dengan stiker yang sama, akhirnya gw pilih motornya Stoner aja biar gak keliatan pasaran,†jelas lelaki yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kalibata.
Namun pilihan modifikasi pada motor Desmosedici nya Stoner tak serta merta membuatnya merasa puas, ada bagian yang tidak disuka pada model Ducati Desmosedici. Bagian belakangnya terlalu lebar.
“Biar enggak keliatan pasaran dan bisa tampil beda, akhirnya modifikasi mengarah para motor Ducati nya Stoner. Tapi ada yang gw gak suka dengan Ducati, bagian ekornya terlalu lebar, makanya gw minta gimana caranya bagian ekornya terlihat lebih ramping,†kata lelaki yang sebentar lagi menjadi warga Depok ini.
Disinilah awal dari terbentuknya perpaduan Desmosedici dengan RC212V. Dana yang dihabiskan untuk rubahan ini mencapai Rp 20 juta.
BODY
Untuk melapisi tubuh NSR 150 dengan full fairing, Lusep Sugiharto sang pentolan Kahanan Motor meramu rumusan melipat plat galvanis 0.8mm menjadi jubah Desmosedici buat NSR yang lahir bersamaan krisis yang melanda Indonesia.
Yang menarik, untuk memudahkan perawatan mesin agar tak perlu melakukan bongkar pasang fairing, Lusep membuat jubah motor ini menjadi tiga bagian, depan, tengah dan belakang yang masing-masing bagian dapat bongkar secara terpisah. Jadi saat akan melakukan perawatan rutin mesinnya, cukup copot tangki dan bagian joknya saja.
“Bodi kita buat terpisah antara depan, tengah dan belakang untuk memudahkan saat melakukan perawatan mesin dan bagian lainnya, biar enggak perlu copot – pasang fairing,†papar Lusep.
Saat akan melakukan perawatan mesin, cukup copot tangki dan jok nya saja, udah keliatan tuh mesin dan siap dioperasi buat perawatan rutin,†tambah pentolan Kahanan ini.
STANG
Untuk menyesuaikan disain dan posisi duduk agar lebih nyaman serta lebih mengentalkan aura balapnya, Stang diganti dengan stang jepit milik Kawasaki Ninja.
RANGKA
Untuk mewujudkan keinginan sang pemilik motor agar modifikasi mengarah pada disain Ducati dengan ekor yang terlihat lebih ramping dan lancip, Lusep hanya sedikit merubah rangka bagian belakang agar lebih menyudut ke ujungnya. Namun rubahan ini tak merubah rangka asli bawaan Honda NSR itu sendiri.
KAKI – KAKI
Untuk menyesuaikan disain modifikasi bergaya tunggangannya jagoan MotoGP dari Australia, lengan ayun bawaan NSR di musiumkan dan peranannya diganti dengan lengan ayun produksi Kahanan sendiri. Sementara pemilihan velg jatuh pada Power dengan berlapis ban Swallow 100/70-17 untuk depan dan 150/70-17 untuk belakang.
SPESIFIKASI
Body Kit : Plat Galvanis 0.8 inch Kahanan Motor
Lampu Depan : Fog Lamp Mobil
Stang : Kawasaki Ninja RR
Takometer : Koso
Windshield : Kawasaki Ninja
Velg Depan / Belakang: Power
Ban Depan : Swallow 100/70-17
Ban Belakang : Swallow 150/70-17
Rem Depan : T2M
Rem Belakang : Suzuki Satria
Arm : Custom Kahanan Motor
Knalpot : Custom Kahanan Motor
Kahanan Motor : 021 91305567
Rubah konsep karena merasa sudah pasaran. Itulah yang dilakukan Dedy Supriadi pada motor kesayangannya Honda NSR 150 lansiran 1997 yang dimodifikasi bergaya Desmosedici GP10, tunggangan pembalap MotoGP asal Australia, Casey Stoner.
Rencana rubahan awal yang diinginkan sesungguhnya tak membuang brand motor itu sendiri, Honda NSR menjadi Honda RC212V tunggangan Dani Pedrosa dari tim Repsol Honda. Namun seiring berjalannya waktu, rencana gubahan pada NSR menjadi RC212V diurungkan lelaki yang berdomisili di wilayah Pasar Minggu ini.
Beruntung, penyerahan motor ke bengkel modifikasi Kahanan Motor di Jagakarsa Raya No.51 Jakarta Selatan tahun 2009 silam, banyak menemukan hari lubur seperti lebaran dan tahun baru. Hingga akhirnya proses pengerjaan sedikit terhambat dan memakan waktu sampai delapan bulan.
Terhambat kok malah bersyukur, bukannya marah? Iya, lantaran berkat jedah waktu yang terbuang itu, Dedy sang pemilik NSR 150 ini benyak menemukan motor bergaya tunggangan Dani Pedrosa yang seliweran di jalan raya. Apalagi saat pabrikan Honda ngeluarin motor bebeknya, Blade, dengan style striping yang sama. Dirinya makin gak nahan ngelitnya dan merasa pasaran banget tuh model.
“Awalnya sih emang pengen banget ngerubah NSR 150 gw kayak motornya Dani Pedrosa, tapi setalah motor gw serahin ke bengkel dan sempet terbengkalai karena banyak hari libur seperti lebaran dan tahun baru, gw ngeliat dijalan banyak banget motor pake gaya yang gw pengenin. Apa lagi pas ngeliat Honda ngeluarin bebek Blade dengan stiker yang sama, akhirnya gw pilih motornya Stoner aja biar gak keliatan pasaran,†jelas lelaki yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kalibata.
Namun pilihan modifikasi pada motor Desmosedici nya Stoner tak serta merta membuatnya merasa puas, ada bagian yang tidak disuka pada model Ducati Desmosedici. Bagian belakangnya terlalu lebar.
“Biar enggak keliatan pasaran dan bisa tampil beda, akhirnya modifikasi mengarah para motor Ducati nya Stoner. Tapi ada yang gw gak suka dengan Ducati, bagian ekornya terlalu lebar, makanya gw minta gimana caranya bagian ekornya terlihat lebih ramping,†kata lelaki yang sebentar lagi menjadi warga Depok ini.
Disinilah awal dari terbentuknya perpaduan Desmosedici dengan RC212V.
BODY
Untuk melapisi tubuh NSR 150 dengan full fairing, Lusep Sugiharto sang pentolan Kahanan Motor meramu rumusan melipat plat galvanis 0.8mm menjadi jubah Desmosedici buat NSR yang lahir bersamaan krisis yang melanda Indonesia.
Yang menarik, untuk memudahkan perawatan mesin agar tak perlu melakukan bongkar pasang fairing, Lusep membuat jubah motor ini menjadi tiga bagian, depan, tengah dan belakang yang masing-masing bagian dapat bongkar secara terpisah. Jadi saat akan melakukan perawatan rutin mesinnya, cukup copot tangki dan bagian joknya saja.
“Bodi kita buat terpisah antara depan, tengah dan belakang untuk memudahkan saat melakukan perawatan mesin dan bagian lainnya, biar enggak perlu copot – pasang fairing,†papar Lusep.
Saat akan melakukan perawatan mesin, cukup copot tangki dan jok nya saja, udah keliatan tuh mesin dan siap dioperasi buat perawatan rutin,†tambah pentolan Kahanan ini.
STANG
Untuk menyesuaikan disain dan posisi duduk agar lebih nyaman serta lebih mengentalkan aura balapnya, Stang diganti dengan stang jepit milik Kawasaki Ninja.
RANGKA
Untuk mewujudkan keinginan sang pemilik motor agar modifikasi mengarah pada disain Ducati dengan ekor yang terlihat lebih ramping dan lancip, Lusep hanya sedikit merubah rangka bagian belakang agar lebih menyudut ke ujungnya. Namun rubahan ini tak merubah rangka asli bawaan Honda NSR itu sendiri.
KAKI – KAKI
Untuk menyesuaikan disain modifikasi bergaya tunggangannya jagoan MotoGP dari Australia, lengan ayun bawaan NSR di musiumkan dan peranannya diganti dengan lengan ayun produksi Kahanan sendiri. Sementara pemilihan velg jatuh pada Power dengan berlapis ban Swallow 100/70-17 untuk depan dan 150/70-17 untuk belakang.